Analisa Emas - 12 Juni 2015

kedaitrader.com - Emas terdepresi cukup dalam selama sesi perdagangan Kamis (11/6) namun mencoba kembali bergerak naik karena masih tinggi nya aliran safe-haven melihat kembalinya perdebatan para kreditur dan pemerintahan Yunani.

Emas menyelesaikan sesi perdagangan Kamis (11/6), dengan kerugian $3.50 atau 0.30% berakhir pada level $1,181.500 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,1,87.825 dan serendah $1,175.575. Dalam sepekan lalu, Emas catatkan kerugian sebesar $18.70 atau 1.50%.  

Sementara Emas berjangka kontrak Agustus sebagai kontrak teraktif saat ini menyelesaikan sesi perdagangan Kamis (11/6) dengan kerugian sebesar $6.20 atau 0.50% berakhir pada level $1,180.40 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Dalam sepekan lalu, emas berjangka catatkan kerugian sebesar $21.70 atau 1.82%.

Emas anjlok sepanjang sesi perdagangan Eropa setelah menaikkan Dana Pinjama Darurat Yunani  menjadi 83 miliar euro dari sekitar 80.7 miliar euro.

Tekanan demi tekanan juga terjadi dipasar Amerika setelah data penjualan retail Amerika dirilis naik jauh lebih baik, Retail Sales AS dirilis naik sebanyak 1.2% selama periode Mei, data dirilis lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 1.1% (F) dan 0.0% (P).

Sementara data Klaim pengangguran Negara dirilis naik menjadi 279K dari sekitar 276K pada periode minggu lalu. Data dirilis lebih buruk dari perkiraan pasar pada 277K.

Namun memasuki pertengahan sesi Amerika pasar emas kembali meningkat dan mennyelesaikan sesi perdagangan dengna keruigan kurang dari 0.5%, menyusul laporan bahwa IMF menunda pertemuan setelah kegagalan pembicaraan lanjutan untuk menyepakati bailout. 

Sementara salah satu anggota dewan ECB Jens Weidman, mengungkapkan bahwa resiko "Default" Yunani terus meningkat dari hari ke hari.

Memasuki sesi perdagagan hari ini, pasar emas  nampaknya masih akan menerima aliran safe-haven dan berpotensi naik, namun memasuki sesi Amerika hati-hati terjadi tekanan profit taking dikalangan investor menjelang pertemuan Uni Eropa dan FOMC Minutes pekan depan.