kedaitrader.com - Harga emas ditutup lebih rendah pada sesi perdagangan awal pekan (5/10) setelah sempat menguat tajam pada sesi perdagangan akhir pekan lalu menyusul rendahnya data Non-Farm Payrolls AS.
Disesi perdagangan semalam (5/10) harga emas nampak sedikit tertekan oleh penguatan index dolar AS yang mengalami penguatan terhadap Yen Jepang ditengah spekulasi rencana penambahan stimulus oleh Bank Sentral Jepang.
Pasar emas spot menyelesaikan sesi perdagangan Senin (10/10), dengan kerugian sebesar $2.50 atau 0.22% berakhir pada level $1,135.100 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,141.860 dan serendah $1,130.010.
Sementara Emas berjangka kontrak Desember sebagai kontrak teraktif saat ini menyelesaikan sesi perdagangan Senin (5/10) dengan keuntungan sebesar $1.0 atau 0.10% berakhir pada level $1,137.600 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Pasar emas cenderung diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan awal pekan, terkoreksi setelah mencatatkan keuntungan tajam disesi perdagangan Jum'at menyusul hasil data NFP yang dirilis dengan hasil yang kurang baik.
Dalam data akhir pekan Non-Farm Payrolls hanya mencatatkan sebanyak 142K lapangan kerja baru selama periode Oktober, data dirilis lebih rendah dariperkiraan dan data sebelumnya pada 203K (F) dan 136K (P).
Selama sesi perdagangan Senin (5/10), Pasar emas tertekan oleh penguatan dolar As yang kembali berada pada kisaran 96.00. Dolar menguat menyusul melemahnya Yen Jepang merespon rencana penambahan Stimulus oleh BOJ dalam pertemuan Bank Sentral Jepang mendatang.
Pertemuan BOJ dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada Rabu (7/10).
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan terfokus pada pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa yang dijadwalkan pada pukul 16:00 GMT+7 sore nanti. Dalam pertemuan ini, masing-masing nampaknya akan memberikan gambaran seputar ekonomi Uni Eropa.
Pada pukul 12 malam nanti President ECB Mario Draghi dijadwalkan akan memberikan press conference, pasar diperkirakan akan cukup merespon besar pertemuan tersebut.
No comments:
Post a Comment