S&P pertimbangkan pangkas peringkat utang Jepang
Standard & Poor\'s menilai pemerintahan Perdana Menteri
Jepang Yoshihiko Noda tidak memiliki kemajuan dalam menangani krisis utang
publik yang kian membengkak di negara tersebut. Hal itu merupakan indikasi
bahwa perusahaan peringkat utang itu akan memangkas peringkat utang Jepang. "Keuangan
Jepang semakin memburuk saja setiap harinya," ujar Takahira Ogawa,
director of sovereign ratings di S&P di Singapura. Ogawa juga bilang,
pihaknya mempertimbangkan untuk memangkas peringkat utang Jepang. "Namun
penurunan ekonomi terjadi secara bertahap, jadi kami belum akan melakukannya
hari ini," jelasnya. Pemangkasan peringkat utang Jepang oleh S&P akan
menjadi hal yang sangat berat bagi Noda yang menduduki jabatannya pada
September lalu. Menurut Ogawa, sangat tidak realistis bagi Jepang untuk
berpikir dapat keluar dari krisis utang yang juga telah membeli negara-negara
lain, kecuali Jepang bisa mengontrol sistem keuangannya. S&P sendiri memang
memberikan outlook negatif bagi Jepang sejak April lalu. Ogawa menilai, Jepang
membutuhkan pendekatan menyeluruh dalam mengatasi beban utangnya. Pemerintah
Jepang memprediksi, jumlah utang Jepang sudah melampaui 1 qudrillion yen atau
US$ 13 triliun pada tahun hingga Maret.
No comments:
Post a Comment