Emas berjangka kembali ditutup melemah pada sesi perdagangan Kamis (22/12), meski data AS yang dirilis menunjukan adanya penurunan pada klaim pengangguran AS dan hasil yang lebih baik pada dari perkiraan dalam sentimen konsumen membantu membantu rally pasar saham AS. Terjadi konsolidasi pada pasar logam mulia, dimana beberapa investor melihat bahwa harga saat ini sudah murah dan bebepada investor lainnya memilih untuk mengamankan posisi masing mendekati musim liburan, dimana volume perdagangan akan semakin rendah.
Emas berjangka kontrak Februari ditutup turun US $ 3 atau 0,2% menetap di $ 1,610.60 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. emas sempat diperdagangkan naik hingga setinggi $1,616.90 dan turun hingga serendah $1,598.10. sementara Spot emas diperdagangkan turun $8.30 atau sekitar 0.51% berakhir pada $1,608.00.
Tidak ada, perkembangan baru seputar krisis utang Uni Eropa, hanya Laporan PDB AS yang sedikit lebih lemah dari yang diharapkan, tetapi berdampak kecil terhadap pasar logam mulia. Meski indeks dolar AS diperdagangkan lebih rendah, namun tidak membatasi tekanan jual di pasar logam mulia. Indeks dolar yang diperkirakan masih akan terus menguat dianggap tetap merupakan faktor yang mendasari bearish untuk emas dan perak.
Emas diperkirakan masih akan berada pada kisaran $1,591.60 - $1,622.50, dengan support (batas bawah) yang cukup kuat pada emas hari ini berada pada $1,601.30, sementara resistance (batas atas) emas berada pada $1,611.00 ; $1,622.50 dan akan cemderung bergerak dibawah 200 hari rata-rata pergerakan harga (EMA-200). lihat grafik
No comments:
Post a Comment