Analisa Emas - 12 April 2012 - Kedai Saham

Loading...

Thursday, April 12, 2012

Analisa Emas - 12 April 2012


Emas berjangka ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan pada sesi Rabu (11/4). Emas bergerak hampir flat setelah rally tajam pada sesi sebelumnya dan keuntungan beruntun dalam tiga sesi perdagangan. Dengan beberapa faktor memberikan indikasi bullish pada pasar emas ditengah menguatnya harga minyak mentah dan melemahnya indeks dolar AS.

Emas berjangka kontrak Juni turun 40 sen menjadi $ 1,660.30 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Sementara spot emas diperdagangakan turun 10 sen berakhir pada $1,660.60, setelah sempat diperdagangkan hingga serendah $1,652.80 dan setinggi $1,662.45.

Dari pasar komodotas lainnya, Perak berjangka kontrak Mei turun 16 sen atau 0,5% berakhir pada $ 31,52 per ounce. Tembaga kontrak Mei bergerak 1 sen lebih rendah, atau 0,3% menjadi $ 3,64 per pon.

Sementara Platinum kontrak Juli turun $ 9,40 berakhir pada $ 1,584.30 per ounce, dan paladium kontrak Juni turun 25 sen menjadi $ 636,60 per ounce.

Sedangkan harga Minyak mentah memantul dari posisi terendah pada optimisme pasar oleh para investor menyambut hasil laporan keuangan yang baik dari perusahaan Alumunium terbesar di AS Alcoa Inc dan menyusul laporan cadangan minyak AS.

Minyak mentah kontrak Mei naik $ 1,68 atau 1,7% menetap di $ 102,70 per barel di New York Mercantile Exchange.

Energy Information Administration (EIA) mengatakan pasokan minyak mentah naik 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir 6 April. Lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 1,8 juta barel pada pekan ini. EIA juga melaporkan persediaan bensin turun 4,3 juta barel, dan persediaan minyak sulingan, yang meliputi minyak pemanas, turun 4 juta barel. Para analis dalam survei oleh Platts memperkirakan pasokan bensin turun 1,25 juta barel, dan persediaan minyak sulingan naik 200.000 barel.

Emas menguat tajam pada hari Selasa, didorong oleh minat safe haven para investor setelah data yang mengecewakan pekan lalu dari AS dan akibat naiknya biaya pinjaman Spanyol dan Italia yang memunculkan khawatir investor tentang kesehatan ekonomi global.

Kekhawatiran tersebut sedikit mereda memasuki sesi perdagangan Eropa pada Rabu (11/4), setelah imbal hasil obligasi 10 tahun Italia kemarin kembali turun. Imbal hasil obligasi 10 tahun Italia turun 17 basis poin menjadi 5,51 persen dari 5.66 pada Selasa. Sementara imbal hasil obligasi Spanyol turun 5 basis points menjadi 5.89% dari 5.99% pada Selasa.

Konsultan GFMS Thomson Reuters kemarin menyerukan bahwa harga emas diperkirakan akan bergerak lebih rendah dalam perdagangan jangka pendek, mengingat telah meredanya kekhawatiran di zona euro dan pupusnya harapan adanya putaran stimulus moneter di AS. GFMS menyerukan bawha ada potensi harga kembali pada kisaran $1,600, bahkan mungkin berada dibawah $ 1.550 dalam satu atau dua bulan ke depan. Namun, dalam jangka menengah GFMS tetap memberikan pandangan “bullish” pada pasar emas, dan mengatakan pada September mungkin bisa mendekati $ 1.900 per ounce, dan dorongan pada $ 2000 sebelum tahun ini berakhir.

Emas bergerak hampir flat setelah rally tajam pada sesi sebelumnya dan keuntungan beruntun dalam tiga sesi perdagangan. Dengan beberapa faktor memberikan indikasi bullish pada pasar emas ditengah menguatnya harga minyak mentah dan melemahnya indeks dolar AS.

Perhatikan titik resistance emas pada $1,662.90, alternative “Buy” dapat dilakukan jika harga mampu menembus titik resistance tersebut dengan target $1,668.70 (short) , $1,674.80 (mid). Dengan tetap perhatikan support emas pada $1,652.50, $1,648.50.

No comments:

Post a Comment