Spot emas dan emas berjangka ditutup lebih rendah pada sesi perdagangan Senin (4/6), meski dolar AS juga diperdagangkan lebih rendah setelah dirilisnya data ekonomi AS Amerika Serikat dan China yang sedikit mengecewakan.
Emas berjangka kontrak Agustus turun jatuh $ 8,20 atau 0,5% menetap di $ 1,613.90 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Spot emas diperdagangkan turun $2.10 atau 0.13% berakhir pada $1,620.00. harga spot sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,629.70 dan serendah $1,610.00.
Dari pasar logam lainnya, Perak berjangka mencatatkan penurunan terbesar diantara pasar logam lainnya, dengan perak kontrak Juli ditutup pada $ 28,01 per ounce, turun 51 sen atau 1,8%.
Sementara itu, Harga minyak mentah diperdagangkan sedikit lebih tinggi meski masih dibawah level $84 per barel. Minyak mentah berjangka kontrak Juli 75 sen atau 0,9% menetap di $ 83,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Menyentuh titik terendah harian pada $ 81,21 dan setinggi $ 84,24.
Emas gagal menemukan dukungan dari melemahnya indeks dolar dan buruknya data ekonomi AS yang menunjukan adanya penurunan yang tak terduga pada pesanan pabrik AS untuk periode April. Departemen perdagangan melaporkan bahwa bahwa pesanan pabrik AS turun sebesar 0,6% pada bulan April, dimana para Ekonom dalam survei oleh MarketWatch memperkirakan pesanan akan meningkat sebesar 0,1% pada periode tersebut.
Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun ke 82,601 dari 82,878 Jumat.
Kekhawatiran mendasar datang dari China, setelah data PMI yang dirilis menunjukan bahwa sektor jasa di China mengalami perlambatan, dengan kecepatan pertumbuhan terlemah dalam lebih dari setahun.

No comments:
Post a Comment