Market Review : Kebijakan Moneter Cina, Seret Emas Kelevel Terendah
Harga emas melemah tajam disesi perdagangan awal pekan, merepon serangkaian aki kebijakan moneter China yang secara tak terduga diumumkan pada awal pekan ini.
Emas anjlok setelah dolar diuntungkan dari pelemahan mata uang Yuan - paska China mengungkapkan rencana untuk menaikkan pajak Ekspor (Rebet) menjadi 16% efektif per 1 November mendatang.
Pelemahan pada harga emas dimulai sejak Hong Kong menaikkan suku bunga deposit antar bank pada Senin menjadi 7% per minggu dan diatas 6% untuk depoit satu bulan. Dimana Hal ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas Yuan.
Selain itu, secara tak terduga disesi perdagangan AS semalam, PBOC mengumumkan penurunan Reserve Requirement Ratio (RRR) pada level terendah sejak 19 bulan terakhir. Tarif akan berlaku pada 15 Oktober 2018 dan akan mengningkatkan sekitar $175 milyar dana likuiditas bank.
Merespon serangkaian berita tersebut mata uang Yuan China melemah pada level 6.9 per dolar, terlemah sejak Oktober 2008.
Pada Senin (8/10) - dipasar emas spot, harga emas ditutup turun sebesar $15.20 atau 1.26% berakhir pada level $1,187.70, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,203.80 dan serendah $1,182.95.
Dipasar emas berjangka, harga emas kontrak Desember ditutup anjlok sebanyak $17.00 atau 1.40% berakhir pada level $1,188.60 per troy ounce di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas masih akan terfokus pada fundamental China dan pergerakkan dolar AS ditengah minimnya data ekonomi AS.
Secara teknikal, hari ini harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,197.00 - $1,186.00.
======================================
Analisa
======================================
Day Range : 1,197.00 – 1,186.00
Outlook / Trend : Positif
======================================
Disclaimer On
======================================
Newsletter ini merupakan hasil analisa berdasar faktor fundamental dan technical , dimana semua kontent dari newsletter ini bersifat informatif dan bukan merupakan anjuran untuk membeli atau menjual instrument investasi yang ditampilkan. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam newsletter merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Harga emas melemah tajam disesi perdagangan awal pekan, merepon serangkaian aki kebijakan moneter China yang secara tak terduga diumumkan pada awal pekan ini.
Emas anjlok setelah dolar diuntungkan dari pelemahan mata uang Yuan - paska China mengungkapkan rencana untuk menaikkan pajak Ekspor (Rebet) menjadi 16% efektif per 1 November mendatang.
Pelemahan pada harga emas dimulai sejak Hong Kong menaikkan suku bunga deposit antar bank pada Senin menjadi 7% per minggu dan diatas 6% untuk depoit satu bulan. Dimana Hal ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas Yuan.
Selain itu, secara tak terduga disesi perdagangan AS semalam, PBOC mengumumkan penurunan Reserve Requirement Ratio (RRR) pada level terendah sejak 19 bulan terakhir. Tarif akan berlaku pada 15 Oktober 2018 dan akan mengningkatkan sekitar $175 milyar dana likuiditas bank.
Merespon serangkaian berita tersebut mata uang Yuan China melemah pada level 6.9 per dolar, terlemah sejak Oktober 2008.
Pada Senin (8/10) - dipasar emas spot, harga emas ditutup turun sebesar $15.20 atau 1.26% berakhir pada level $1,187.70, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,203.80 dan serendah $1,182.95.
Dipasar emas berjangka, harga emas kontrak Desember ditutup anjlok sebanyak $17.00 atau 1.40% berakhir pada level $1,188.60 per troy ounce di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas masih akan terfokus pada fundamental China dan pergerakkan dolar AS ditengah minimnya data ekonomi AS.
Secara teknikal, hari ini harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,197.00 - $1,186.00.
======================================
Analisa
======================================
Day Range : 1,197.00 – 1,186.00
Outlook / Trend : Positif
======================================
Disclaimer On
======================================
Newsletter ini merupakan hasil analisa berdasar faktor fundamental dan technical , dimana semua kontent dari newsletter ini bersifat informatif dan bukan merupakan anjuran untuk membeli atau menjual instrument investasi yang ditampilkan. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam newsletter merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
No comments:
Post a Comment