Emas - 14 November 2011 - Kedai Saham

Loading...

Sunday, November 13, 2011

Emas - 14 November 2011

Perdagangan Emas berjangka berakhir lebih tinggi pada sesi minggu lalu. Emas akhirnya mampu ditutup lebih rendah setelah turun dalam dua sesi berturut-turut. Melemahnya indeks dolar AS selama sesi perdagangan Jum’at juga merupaka faktorbullish untuk pasar emas.

Emas berjangka kontrak Desember ditutup naik sebanyak $ 28,50 atau 1,6% menetap di $ 1,788.10 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Selama dua sesi sebelumnya emas telah mencatatkan kerugian sebesar $40, meski demikian emas masih mencatatkan keuntungan 1.8% selama seminggu perdagangan.

Upaya Eropa untuk menjaga krisis utang yang berada di luar kendali mendorong harga emas, bergerak lebih tinggi. Emas kembali terkorelasi terhadap dolar, Euro melonjak di tengah sentiment positif dari Eropa, sehingga memukul dolar AS menjadi lebih rendah, yang dipandang sebagai aset alternatif selain emas.
Keyakinan di euro membaik pada awal pekan ini setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou setuju untuk mengundurkan diri. Dan setelah empat hari negosiasi, politisi Yunani menyepakati pemerintahan baru, menggantikan Papandreou dengan mantan wakil presiden dari Bank Sentral Eropa Lucas Papademos, yang dilantik pada Jumat. 

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang akan mundur setelah DPR mengesahkan RUU untuk menerapkan langkah-langkah penghematan lebih lanjut pada hari Jumat juga memeberi sentiment positif pada market. Pemerintah darurat baru kemungkinan akan dipimpin oleh ekonom Mario Monti, yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Uni Eropa.

Fokus di Eropa bergeser dari Yunani ke Italia pada awal pekan ini setelah imbal hasil obligasi Italia mencapai tujuh persen, tingkat biaya pinjaman yang telah memaksa tiga anggota zona euro lainnya, Irlandia, Yunani dan Portugal, meminta Uni Eropa untuk bantuan keuangan.

Namun, situasi di Italia dipandang sebagai ancaman yang jauh lebih besar karena Uni Eropa tidak mungkin memiliki senjata keuangan untuk menyelamatkan perekonomian Negara terbesar ketiga di zona euro itu.

No comments:

Post a Comment