Harga emas berjangka diperdagangkan turun tajampada sesi perdagangan Selasa (3/4), anjlok bersama dengan pasar komodtias lainnya setelah mencatatkan dua sesi keuntungan. Emas anjlok setelah dirilisnya hasil dari pertemuan FOMC Minutes 13 maret lalu.
Emas berjangka kontran Juni turun sebanyak $ 7,70 atau 0,5% menetap di $ 1,672 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Sementara spot emas diperdagangkan turun $29.60 atau 1.76% berakhir pada $1,648.20. harga sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,680.80 dan serendah $1,638.85.
Emas menjadi kurang diminati dan mendorong aksi jual yang berlebih setelah para investor tampak kecewa pada hasil yang dirilis bahwa para pejabat Bank Sentral pada saat ini kurang tertarik pada apa yang disebut pelonggaran kuantitatif melalui ikatan membeli obligasi. Dimana langkah tersebut telah mendorong penguatan harga emas dalam beberapa tahun.
Beberapa anggota FOMC bahkan melihat bahwa ada kemungkinan untuk mulai menaikkan suku bunga AS. Menyusul kabar tersebut Indeks dolar pun diperdagangkan naik menjadi 79,387 dari 78,973 akhir Senin.
Dalam berita lain, laporan minggu ini mengatakan impor emas India telah menurun sekitar dua pertiga dari waktu tahun lalu, karena pemogokan yang dilakukan oleh para pengecer emas sebagai aksi protes pada kenaikan pajak tambahan pada emas. Pengecer emas terus protes dan sekarang meminta pemerintah India untuk paling tidak mengurangi kenaikan pajak baru pada logam kuning. Situasi ini telah menjadi faktor bearish pada emas beberapa minggu terakhir.
Emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,656.20 - $1,624.70, dengan outlook emas kembali negatifpada sesi perdagangan hari ini. Perhatikan titik support emas pada $1,643.70, alternative “Sell” jika harga menembus titik support tersebut dengan target $1,637.80 (short), $1,633.30 (mid).
Dalam jangka menengah, jika harga bergerak dibawah kisaran $1,633.30 ada potensi emas untuk terus bergerak lebih rendah pada kisaran $1,624.70 , $1,602.30.
No comments:
Post a Comment