Persediaan stok CPO di Malaysia kembali mengalami penurunan, yakni sebesar 5%. Pada bulan Februari, persediaan stok CPO Malaysia mencapai 2.06 juta ton, sedangkan pada bulan Maret, tingkat persediaan berkurang ke level 1.96 juta ton. Penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan jumlah ekspor CPO sebesar 10.8%, dari 1.21 juta ton menjadi 1.34 juta ton, juga diikuti dengan penurunan impor yang cukup signifikan sebesar 78.4% ke level 27,908 ton, dari 129,344 ton pada bulan sebelumnya. Penurunan jumlah Impor CPO Malaysia salah satunya disebabkan oleh adanya pembatasan akibat perubahan aturan bea keluar minyak sawit Indonesia yang diterapkan Oktober tahun lalu. Pemerintah Indonesia menginginkan hasil dari CPO agar dapat lebih diolah di dalam negeri, demi meningkatkan produktifitas di dalam sector komoditas perkebunan. Sebelumnya, Malaysi mengimpor CPO sebesar 1.3 ton per tahun, dimana sebagian besar impor tersebut berasal dari Indonesia, guna mendukung tingkat utilitas pabrik pengilangan Malaysia.
Pada perdagangan hari ini, aksi profit taking dari pada investor membawa CPO terkoreksi 1.41% setelah menyentuh harga tertingginya di dalam 13 bulan terakhir, menjadi RM 3568, dari sebelumnya RM 3622. Support harga CPO berada di level Rm 3550.
No comments:
Post a Comment